Oleh: FARIDAH KAMARUDDIN
Kasih Emak adalah cinta tanpa syarat, paling indah di dunia…
Emak mengajarkan kesederhanaan hidup
Emak ingin menanamkan nilai-nilai hidup dalam kesederhanaan, agar anak-anaknya menjadi orang yang lebih bersahaja dan bahagia.
Emak selalu ingatkan…
Jangan jadi orang yang mudah kagum dengan segala sesuatu terutamanya hal duniawi. Jangan juga menjadi orang yang mudah terpengaruh dan jangan terlalu mudah kecewa serta putus asa.
Hebat pesanan Emak!
Dan yang terakhir, Emak selalu mengajarkan bahwa perempuan itu harus berbakti kepada suami seperti contoh baiknya layanan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid kepada Baginda Rasulullah SAW. Pesan Emak, belajar tentang sosok mulia itu.
Ingat!
Kunci bahagia dalam rumah tangga di dunia dan akhirat seorang isteri adalah menjadi isteri yang solehah.
Emak mengajarkan menjadi orang yang sabar
Belajar dan biasakan diri untuk menjadi seorang Isteri dan Emak yang penyabar, empati dan lemah lembut. Walaupun anak-anak susah dididik dan kekadang menjengkelkan, tetapi semua masalah ini boleh diselesaikan asalkan kita sabar.
Emak mengajarkan agar jangan mudah mengeluh kerana Emak, seorang yang tidak pernah mengeluh dalam kondisi apa jua pun.
Emak sentiasa senyum dan tabah…
Emak juga tidak pernah mahu bercerita ketika merasakan sakit baik masalah fizik atau hati. Semuanya selalu boleh diselesaikan dengan baik.
Emak mengajarkan kekuatan dan ketegaran
Aku selalu tahu kalau Emak sedang menangis diam-diam.
Hebatnya Emak!
Emak tidak pernah menangis di depan anak-anak atau ayah. Tetapi aku tahu, kalau Emak selalu menangis saat sedang solat.
Emak mengajarkan pentingnya berfikiran positif, berjiwa besar dan indahnya tersenyum
Kekadang saya terfikir kalau Emak terlalu baik kepada semua orang, bahkan termasuk kepada orang yang saya fikir tidak perlu diperlakukan baik.
Kerana nanti akhirnya orang itu seperti habis manis sepah dibuang dan Emak akan terasa disakiti. Tetapi, seakan Emak tidak pernah serik-serik diperlakukan demikian, Emak akan selalu menolong.
Alasannya, “Berfikiran positif saja karena semua orang boleh berubah jadi baik”.
Namun satu yang paling saya kagum adalah sosok Emak yang tidak berlagak.
Emak tidak seperti orang lain yang selalu berlumba-lumba untuk terlihat hebat di depan orang lain. Emak hanya sekadar menjadi dirinya sendiri.
Bahkan contohnya, Emak tak pernah rasa malu mengakui kalau ia belum pernah naik kapal terbang sama sekali (saat itu). Saat orang lain pandang rendah padanya, Emak cuma tersenyum riang sambil berkata, “Tak berani, takut kapal terbangnya jatuh.”
Aduh…
Bijaknya Emak sembunyikan sesuatu,
baiknya Emak,
mulianya hati Emak,
indahnya akhlak Emak.
Itulah seorang Emak.
Cinta pertama seorang anak.
Kasih Emak tidak bersyarat seperti tidak bersyaratnya Emak menjadi seorang Emak.
Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah, An-Nasa’i, Imam Ahmad, Aht-Thabarani yang berbunyi:
Bahwasannya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.”
Nabi Muhammad SAW bersabda. “Apakah engkau memiliki ibu?”
“Ya.”
“Menetaplah dengannya, karena sungguh syurga di bawah kedua kakinya.”
I love you Emak…
I love you Ayah…
Wallahu a’lam.