Ramadhan telah hampir pergi meninggalkan kita. Namun Ramadhan telah juga meninggalkan pengajaran dan tarbiah yang amat berharga kepada kita selaku umat Islam.
Antaranya Ramadhan mengajar dan mentarbiah makna kehidupan kepada kita selaku umat kekasih Allah.
1. Ramadhan: Mengajar Hidup Sebagai Muslim Yang Mu’min
– Mengajar umat Islam patuh, menyerah diri dan mengikat diri dengan seluruh peraturan dan hukum hakam Islam.
– Mengajar kita mempercayai dan meyakini Allah, Rasul & orang-orang beriman.
*Namun sampai hari ini kita masih menyerahkan nasib kita, masih mempercayai orang-orang yang tidak muslim (kafir) mencampuri dan mengurus urusan kita. Di mana makna kehidupan dan nilai diri kita selaku umat Islam.*
2. Ramadhan: Mengajar Hidup Beribadah Di Rumah Allah*
– Tidak ada nikmat yang paling besar ialah dapat hadir ke Masjid (rumah Allah) untuk menjadi tetamu Allah beribadah kepada Allah di rumah Allah.
– MASJID adalah tempat yang paling mulia, penuh barakah, lambang ketaatan, lambang keimanan dan ketauhidan kepada Allah.
– Pihak pengurusan masjid-masjid bersungguh-sungguh membuat persiapan berbuka dan memohon sumbangan untuk tajaan berbuka dan ada tajaan bersahur. Semua itu usaha-usaha yang mulia untuk mentarbiah umat ke rumah Allah.
Namun betapa hidup tanpa makna dan tanpa nilai di bawa umat ke kuil untuk berbuka puasa sedangkan berbuka itu ibadah kepada Allah Tuhan Yang Esa. Kuil itu lambang kekufuran, kesyirikan dan kekafiran kepada Allah. Kemana umat ini ingin di bawa ke syurga atau ke neraka?
3. Ramadhan: Mengajar Menyantuni & Di santuni Umat Islam
– Kefarduan Ibadah Zakat Fitrah dan lain-lain merupakan akhlak yang di ajar oleh Islam agar umat Islam menyantuni dan di santuni oleh umat Islam.
– Itulah tarbiah Ramadhan mengajar makna dan nilai hidup dalam masyarakat yang beriman.
Namun hari ni ibadah yang mulia itu dicemari oleh kekafiran kepada Allah yang mengfardukan ibadat mulia itu. Umat Islam yang mulia nilainya di santuni oleh manusia yang rendah nilainya dengan kesyirikan dan kekafiran. Ini merupakan suatu penghinaan kepada insan-insan yang beriman kepada Allah
4. Ramadhan: Mengajar Umat Islam Hidup Bermakna
Renung konsep kehidupan yang bermakna dan bernilai.
Konsep Pertama:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Maksudnya:
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
(Surah Al-Kafirun: 6)
Konsep Kedua:
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
Maksunya:
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata:
*Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu* kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”.
(Surah Al-Qasas: 55)
Orang jahil pun di tegaskan masing-masing dengan amalan sendiri. Bagaimana pula melibatkan ibadah umat Islam dengan orang-orang kafir ?.
Konsep Ketiga:
وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Maksudnya:
“Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: *Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu* Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”.
(Surah Yunus: 41)
Penutup
Semoga dengan tarbiah Ramadhan kita mendapat pengajaran agar melalui kehidupan yang bermakna dan bernilai.
Kita juga dapat menilai betapa Allah telah mengkhususkan kepada kita amal ibadah umtuk kita, tempat ibadah untuk kita dan insan yang kita mesti utamakan dan dahulukan dalam mengurus ibadah kita.
Jangan kita dikelirukan bahkan dibutakan oleh manusia2 yang tidak bernilai yang mencampurkan iman dan kufur, mencampurkan tauhid dan syirik bah mencampurkan urusan agama sehingga tidak mampu membezakan antara Haq & Batil.
Firman Allah:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
(Surah Al-Baqarah: 42
Semoga Allah selamatkan kita sehingga dapat beramal dengan tarbiah Ramadhan.
Al-Faqir Nik Bakri Nik Mat
Laj. Tarbiah DUPNS